This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 10 Agustus 2017

PUISIKU

KINI  NEGERI INI


Perjalanan panjang
Keringat mengucur deras
Bersimbah darah
Tulang berserakan

Semangat tak terbatas
Berbudi luhur santun dan hormat
Beda pendapat  rahmat tuk sepakat 
Berbahasa  berbangsa satu  Indonesia


Merdeka !
Mesir Afghanistan  liga arab dua jempol tuk Indonesia
Spanyol Portugis Belanda Inggris Jepang  pura pura tak mendengar
Merah putih berkibar berjajar berbagai kepulauan

Negeri ini berkomando pribumi penuh bakti
Di bawah naungan Ridha Illahi
Jiwa  jiwa beradab bersatu bermufakat
Adil menuju  Indonesia makmur sentosa

Indonesia  subur 
Penduduk berderet ukur
Membangun
Lahir para arsitektur

Indonesia indah nan permai
Mata mengintai terbuai  menyambung rantai
Menghembus angin globalisasi 
Meniup balon perubahan kehidupan negeri

Pelangi menghias anak bangsa
Teknologi meluas  cakrawala  ilmu dunia
Tapi apa hendak dikata manusia punya lupa dan dosa
Demoralisasi tiba di depan mata

Perampokan pembunuhan narkoba pelecehan
Tidak mengenal waktu ruang atau  usia
Keadilan tergadaikan
Pendidikan menapaki tanggal awal

Warna warni terapi menghias negeri
Tancapkan  nilai nilai  pekerti bangsa sendiri
Kobarkan  semangat berteknologi jua budaya  literasi
Tak lupa mesti kembali meniti jalan Yang Maha Tinggi

Kini negeri ini
Mencari para pemberani nan  berbudi
Mencari mereka yang tahu diri
Mencari mereka untuk setia mengabdi
                                                                       
                                                                                                Husnul.

 Lombok Timur, 12 Juni 2017


CATATAN HARIANKU -PESAN UNTUK GURU


SURAT KEPADA GURU DAN MURID
﴿ رسالة إلى المعلم والمتعلم
]  Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي


Penyusun : Syekh Abdul Muhsin bin Muhamad Al-Qasim





Terjemah :  Muh. Lutfi Firdaus
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad



2009 - 1430





﴿ رسالة إلى المعلم والمتعلم
« باللغة الإندونيسية »


تأليف : عبد المحسن بن محمد القاسم



ترجمة: محمد لطفي فردوس
مراجعة: إيكو هاريانتو أبو زياد  



2009 – 1430




SURAT KEPADA GURU DAN MURID


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhamad SAW beserta keluarga dan sahabatnya semua.
Islam benar-benar memberikan perhatian yang besar terhadap ilmu, mengajak manusia kepadanya, menjelaskan adab-adabnya, menerangkan manfaat-manfaatnya dan memperingatkan orang-orang yang berpaling darinya. Ketika Islam datang, prioritas pertama diberikan adalah memperluas pengetahuan menusia dengan ilmu:
" اقرأ بسم ربك الذي خلق "                                                                          
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.“ (QS. Al-‘Alaq: 1)
Dalam menyebarlah ilmu kepada umat ini hendaklah dengan melalui “basmalah.” Cukuplah bacaan ini sebagai penolong dalam menuntut ilmu.
Ilmu adalah warisan kenabian:
" وورث سليمان داود "                                                                       
Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud.“
Orang yang menuntut ilmu termasuk dalam jajaran orang-orang mulia dan agung:
" يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات "                                              
“Allah mengangkat orang-orang beriman diantara kalian dan orang-orang berilmu beberapa derajat.“
Menapaki jalan ilmu adalah tangga untuk kekal dalam surga.
Rasulullah SAW bersabda:
" من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة " رواه مسلم                                   
 “Barang siapa melalui suatu jalan yang di dalamnya terdapat ilmu, maka Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga.“ (HR. Muslim).
Para makhluk ridla kepada penuntut ilmu, meminta ampun untuknya atas perbuatannya, dan para malaikat juga senang berkumpul dengannya. Rasulullah saw bersabda:
"  وإن الملا ئكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضا بما يصنع, وإن العالم يستغفر له من في السماوات ومن في الأرض حتى الحيتان في الماء ( المتبحر فيه قمر يضاءالكون بنوره) وفضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب, وإن العلماء ورثة الأنبياء, وإن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما إنما ورثوا العلم فمن أخذه أخذ بحظ وافر "  رواه االترمذي.                                           
Dan sungguh para malaikat meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu sebagai bentuk keridloannya atas apa yang diperbuat, dan seluruh penduduk langit dan bumi meminta ampun bagi orang yang berilmu, bahkan ikan-ikan paus di air juga melakukan hal yang sama ( orang yang luas ilmunya bagaikan bulan yang menyinari alam dengan cahayanya), dan keutamaan ahli ilmu atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang, para ulama adalah pewaris Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, mereka hanya mewariskan ilmu, maka barang siapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak.“ (HR. Tirmizi).
Menuntut ilmu karena Allah adalah ibadah, pengetahuan tentangnya adalah bagian dari takut kepada-Nya, mengingat-ingatnya adalah tasbih, mendermakanya untuk ahlinya adalah satu bentuk mendekatkan diri kepada-Nya, dengan ilmu Allah SWT dikenal dan disembah, dipuji dan di-Esakan, ia adalah teman dalam kesendirian, kawan dalam kesepian, denganya kekerabatan disambung, halal dan haram diketahui, ilmu adalah sebaik-baik perolehan, simpanan kekayaan termahal, buah terbaik yang dipetik, Basyr Al-Hafi berkata: “Aku tidak mengetahui amalan yang lebih utama di atas muka bumi ini selain menuntut ilmu.“  
Menuntut ilmu adalah bagian dari menghidupkan agama-Nya dan menghinakan setan. Sebab ilmu itu sebagai petunjuk kepada kebaikan, penolong untuk menuju kepada keperwiraan, Ibnu Uyainah berkata: “Barang siapa menuntut ilmu, maka sesungguhnya ia telah berbuat baik kepada Allah.“
Orang yang mendapat petunjuk kepada ilmu adalah pemilik kebaikan, Rasulullah SAW bersabda:
" من يردالله به خيرا يفقهه في الدين "                                                                 
Barang siapa dikehendaki Allah SWT suatu kebaikan, maka akan diberi pemahaman dalam agama.“

Wahai kaum muslimin:
Tidak ada kebaikan bagi jiwa kecuali dengan beribadah kepada Allah SWT. Menuntut ilmu adalah satu bentuk ibadah, dan niat adalah pondasinya, maka luruskanlah niat dalam menuntut ilmu semata-mata untuk menggapai ridla-Nya, jangan engkau palingkan niat kepada harta duniawi karena semuanya pasti akan binasa, sebagaimana dalam hadits:
"من تعلم علما مما يبتغى به وجه الله لا يتعلمه إلا ليصيب به عرضا من الدنيا لم يجد عرف الجنة يوم القيامة                                                                                                                       
Barang siapa mempelajari ilmu yang digunakan untuk mencari ridla Allah SWT, lalu ia tidak mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, maka ia tidak akan mendapatkan bau surga di hari kiamat.“
Menuntut ilmu tanpa disertai niat yang baik adalah usaha yang sia-sia, tidak mendapatkan pahala, bahkan pelakunya terancam dan akan mempertanggungjawabkan pada hari perhitungan. Setiap ilmu yang tidak menyebabkan pemiliknya takut kepada Allah SWT akan mengancam penunututnya, ilmu dan amal adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, banyak keutamaan yang didapat dalam memadukan keduanya, orang akan mengambil manfaat dari ilmu anda sebanding dengan pengamalan anda, hendaklah hati anda bersih dan jauh dari akhlak yang buruk dan sifat yang tercela, mulailah dalam menuntut ilmu dengan menghafal kitab Allah dengan baik dan tadabur, sungguh umat ini telah menguasai setiap disiplin ilmu, maka barang siapa diberi cahaya dan petunjuk-Nya untuk mencapai itu, maka hafalkanlah ringkasan setiap ilmu, kemudian beralihlah kepada yang lebih luas (syarah-syarah), ambilah pelajaran yang terbaik, berikan perhatiaan kepada ilmu yang memiliki urgensi lebih besar serta dalamilah ia, ambilah ilmu dari orang yang ahli dan dapat dijadikan panutan baik dari sisi keilmuan maupun amalanya, sesungguhnya ilmu ini agama, maka perhatikanlah dari siapa anda mengambil agama anda, dan pilihlah dalam perjalananmu menuntut ilmu teman yang dapat menolongmu jika kamu bimbang, serta menguatkan semangtmu ketika kamu lemah, jauhilah dari berteman dengan para penganggur, manfaatkan masa kanak-kanak untuk menuntut ilmu, karena masa itu lebih dapat menghadirkan hati dan menfokuskan fikiran, sesungguhnya agama keseluruhanya adalah ilmu tentang kebenaran dengan pengamalan, ilmu dan amal membutuhkan kesabaran, dan orang yang sabar dijanjikan surga:
" سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار "                                                            
(sambil mengucapkan),” selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.“ Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.“  
Ilmu tidak akan didapat kecuali dengan kesabaran dalam menghadapi segala kondisi yang tidak mengenakan, dan dengan mengorbankan jiwa serta waktu dalam menuntutnya, dan dengan memperhatikan akibat dari semua urusan niscaya kesabaran akan terasa ringan.

Wahai para pelajar!
Ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan tawadlu‘ (kerendahan hati) dan menfokuskan pendengaran, karena itu hormatilah gurumu, angkatlah derajatnya dengan bertindak sopan terhadapnya baik dalam berbicara, mendengar, maupun dalam bertingkah laku, adab yang jelek terhadap guru berarti keluar dari keperwiraan dan kebajikan, bertentangan dengan adab para salafushalih, Ar-Rabi‘ berkata:“Demi Allah aku tidak berani untuk meminum air sedang imam Syafi’i melihatku karena rasa hormatku kepadanya.“
Dan berterima kasihlah kepada guru atas bimbinganya, karena tidak dianggap bersyukur kepada Allah SWT jika tidak berterima kasih kepada manusia, dan termasuk bentuk cinta seorang murid kepada guru adalah memaafkan segala kekuranganya dan mengembalikan celah kepada diri sendiri, berbicaralah kepadanya dengan baik,  lembutkanlah suara ketika bertanya dan ketika menjawab, hendarilah berdebat denganya, Az-Zuhri berkata:“Abu Salamah pernah mendebat Ibnu Abbas, maka akibatnya  ia tercegah dari memperoleh ilmu yang banyak.“
Dengarkanlah pembicaraan gurumu dengan seksama, jangan malu bertanya tentang agama jika ada yang tidak anda fahami, bertanya tentang agama adalah kemuliaan, sedang enggan bertanya dan memilih untuk tetap dalam kebodohan adalah kehinaan, Aisyah r.a. berkata:“Semoga Allah SWT merahmati para wanita Anshar, rasa malu mereka tidak mencegah mereka untuk memperdalam agama.“
Hindarilah gangguan-gangguan yang dapat menghambat perjalanan Anda dalam menuntut ilmu, karena belajar dan menghafal tidak akan efektif dengan kehadiran gangguan-gangguan. Begitu juga berada dalam situasi kehidupan yang glamor akan mengganggu fikiran dan menjadikan hidup seakan dalam alam angan-angan serta membuang waktu dengan percuma, menjauhi semua itu  yang jelek. Bersihkanlah pendengaran dan pengelihatanmu dari segala yang dapat mengotori pikiranmu, memperburuk perilakumu dan merusak akhlakmu, sehingga kamu mengesampingkan ilmu dan hidup dalam kehinaan. Teman adalah ibarat jiwa kedua, jika ia baik maka akan menolong, tapi jika buruk maka akan merusak. Jauhilah teman buruk karena ia dapat melunturkan kekuatan obsesi dan menjerumuskan Anda ke dalam lingkungan masyarakat terbelakang, karena teman dari kalangan pengangguran hanya akan mengganggu, mengajak untuk menunda-nunda pekerjaan dan hanya membisikkan angan-angan belaka.

Wahai para guru!
Tugas mengajar adalah tugas yang berat, amanat yang dibebankan kepada pengajar teramat besar, perjalanan hidup dan tanggung jawab para guru tidaklah ringan. Anda memikul amanah yang berat, mendapatkan warisan yang sarat dengan tanggung jawab. Umat ini senantiasa mengharapkan dari Anda lahirnya generasi yang memilki kemauan kuat dan pandangan yang tajam. Anda para guru adalah pelindung para pemuda, pendidik segenap generasi, penyiram pohon masa depan, pembawa risalah yang mulia. Penunjuk kebaikan bagi manusia senantiasa mendapat curahan salawat dari-Nya dan dari malaikat-Nya, alam seluruhnya memohonkan ampunan untuk Anda termasuk juga doa dari ikan di lautan dan burung di udara.
Guru adalah pembimbing yang meneladani para Nabi dan menapaki langkah para Rasul dalam mengajarkan ilmu pengetahuan. Ikhlaskanlah niat untuk Allah SWT, resapilah keutamaan ilmu dan keutamaan mengajarkanya dalam rangka menghidupkan syariat dan memelihara syiar agama, jadilah teladan dalam berakhlak dan beragama, berikanlah nasehat yang tulus kepada murid saat mengajar, dan di antara petunjuk Nabi SAW adalah berbelas kasihan terhadap murid, baik mereka yang masih kecil maupun yang telah besar.
Sebuah hadits berkisah tentang  seorang Arab Badui yang kencing di masjid cukup jelas menunjukan hal itu, berupayalah untuk senantiasa menyatukan hati anak-anak kaum muslimin dalam kebajikan dan takwa. Jauhkanlah segala gangguan dari mereka semua dalam menuntut ilmu. Boleh jadi terpengaruhnya murid Anda kepada Anda melebihi terpengaruhnya seorang anak kepada bapaknya. Bermurah hatilah dalam mengajar karena itu adalah watak orang-orang salih, bersabarlah dalam menghadapi mereka karena sesungguhnya menanam itu susah sedang saat memetik penuh dengan buah dan pahala. Jangan sekali-kali meremehkan murid Anda meski  kemampuanya lemah dan perolehannya rendah. Menjadi keburukan bagi seseorang apabila ia meremehkah saudara muslimnya. Berlakulah dengan adil dalam bersikap, memandang, mengganjar dan memberi sangsi terhadap murid-murid Anda, hindarilah dari berbuat dzalim dan menang sendiri. 
Syaikhul Islam Ibn Taimiyah berkata: “Setiap yang memutuskan perkara di antara dua pihak maka ia adalah hakim, bahkan yang memutuskan di antara anak-anak kecilpun demikian, karena para sahabat dulu juga menganggapnya hakim.  Hadits mengatakan: “hakim itu ada tiga; dua di neraka dan satu di surga.“
Guru termasuk di dalamnya, sesungguhnya membentengi para siswa dengan ilmu syari‘ah merupakan tuntutan syar’i, meskipun arah kecenderungan mereka bukan kepada ilmu agama, ilmu syari’ah akan membekali sisiwa dengan ketenangan dan kebahagiaan saat belajar.
Allah SWT berfirman:
" ألا بذكر الله تطمئن القلوب "                                                                               
“Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.“ (QS. Ar-Ra’d).
Adalah merupakan aib bagi seseorang yang hanya mengetahui ilmu umum tetapi bodoh dengan ilmu syari’ah yang mendasar. Kebutuhanya akan agama semakin meningkat seiring dengan banyaknya fitnah dan cobaan yang ia hadapi. Seorang muslim akan menjadi insan yang unggul dengan ilmu dan keluasan pengetahuanya, didukung oleh cahaya iman yang memadukan antara dunia dan akhirat serta seluruh yang ada di alam dengan ke-Esaan Allah SWT.

Wahai guru dan pelajar perempuan:
Berdiam diri di rumah bagi perempuan adalah tuntutan dan aturan  syar’i, keluarnya perempuan dari rumah untuk mengajar terikat dengan syarat-syarat serta harus sejalan dengan kaidah-kaidah syari’ah. Jadilah Anda perempuan yang bangga ketika menjalankan perintah Tuhanmu. Hijab adalah penjelas dan cadar adalah penerang. Kecantikan wanita ada pada kesopanannya dan keindahannya terdapat dalam iffahnya (kehormatan dan kesucian). Jadilah seorang dai untuk agama Allah SWT melalui komitmen dengan agama-Nya. Hindarilah perilaku yang dapat mencederai kehormatan kaum muslim dengan ghibah, adu domba dan memperolok-olok orang lain. Jauhilah sifat sombong dan berbangga diri. Jadikanlah setiap tahapan pendidikan Anda sebagai sarana meningkatkan iman dan pelajaran yang efektif  untuk membangun generasi yang beriman.

         " قل هل يستوي الذين يعلمون والذين لا يعلمون "
Katakanlah, apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu.“ (QS. Az-Zumar: 9).
Ujub dan  marah adalah penyakit ilmu, sedangkan sifat ramah dan rendah hati adalah hiasannya. Orang yang bahagia adalah orang yang tahu jalan menuju Tuhanya, ia berjalan di atas jalan itu untuk menuju kepada-Nya, itulah orang yang dermawan kepada Tuhannya. Sedangkan orang yang tercegah dari kebahagiaan adalah orang yang tahu jalan menuju Tuhan-Nya kemudian ia berpaling dari-Nya. Kebaikan yang sempurna adalah memohon pertolongan kepada Allah SWT pada saat menuntut ilmu sebagai warisan dari Nabi SAW. Ilmu yang hak adalah ilmu yang sesuai dengan ilmu Allah SWT. Keinginan yang benar adalah yang mendatangkan kecintaan dan ridla-Nya. Ilmu yang bermanfaat adalah sumber petunjuk dan mengamalkan kebenaran adalah petunjuk. Kesesatan adalah beramal tanpa ilmu dan mengikuti hawa nafsu. Petunjuk tidak akan diraih kecuali dengan ilmu dan kesabaran. Pangkal kejahatan adalah kebodohan dan tidak berilmu. Malas dalam mencari nilai-nilai keutamaan adalah seburuk-buruk teman.
Bersiap-siaplah untuk meraih ilmu dengan membersihkan jiwa dari kelemahan dan mengikuti hawa nafsu. Tawadlu' (merendah) di hadapan ulama adalah memuliakan diri dari kehinaan. Sesalilah kelalaian yang lalu, dan bersungguh-sungguhlah  dalam mengejar jejak orang-orang yang memilki keutamaan dan  cita-cita mulia selama masih ada keluasan waktu dan usia. Semoga Allah SWT memberikan taufik-Nya kepadamu dan membimbing langkahmu menuju kebaikan. Amin...
Wasallallah 'alaa Nabiyina Muhammad.

Pembaca yang budiman ...
Ini tulisan sengaja saya posting untuk mengingatkan diri saya sendiri




Senin, 07 Agustus 2017

Selasa, 01 Agustus 2017

Bagaimana Aku Bisa Menulis ?

BAGAIMANA AKU BISA MENULIS ?



            “Pralon ini tersumbat, sehingga air hanya menetes kecil”, suara anak saya sambil memercikkan tetesan air dari kran. Sayapun mendekatinya dan ikut mengamati tetesan air tersebut. Pralon itu ternyata kotor dan penuh endapan yang menempel pada dindingnya. Kami bergegas membersihkannya dengan mengosokkan sikat, memberi  cairan pembersih serta menyiram dan membilasnya berkali kali. Alhamdulillah berhasil pralon tak lagi tersumbat, airpun mengalir dengan baik.
            Pengalaman di atas adalah gambaran kerja saraf tubuh manusia, termasuk saraf dalam otak. Adakalanya sarat ataupun jaringan dalam tubuh mengalami gangguan kerja. Gangguan ini bisa berupa sumbatan zat yang berlebihan ataupun karena adanya gangguan kerja saraf lain sehingga mengganggu kerja saraf lainnya. Hal itu terjadi bisa juga adanya ketidakseimbangan psikologis, unsur biologis maupun unsur kimiawi dalam tubuh. Banyak  orang bisa merasakan itu semua  saat membuat  tulisan. Ide tidak lagi muncul dan rasa lelah  mulai menggelayut dalam pikiran. Syaraf kemampuan literasi yang sudah tersedia terasa tidak berfungsi dengan baik, seakan keruh dan penuh dengan hal yang tidak bermanfaat. Sehingga tindakan utama adalah memnersihkannya. Kebersihan dalam pikiran sanat mempengaruhi kelancaran aliran  ide menulis.
            Gangguan gangguan dalam menulis  seperti ide tidak keluar , merasa tidak bermanfaat, membuang buang waktu , menambah pengeluaran dan hambatan lainnya bisa tiba tiba muncul. Jika demikian yang terjadi maka selayaknya menengok kembali isi hati dan pikiran kita sendiri. Tindakan membersihkan pikiran dari alasan alasan keruh dan pandangan pandangan kelam segera dilakukan. Beberapa tindakan praktis perlu ditemukan sebagai  terapi bagi diri sendiri.
            Ada pengalaman yang menarik dalam menghadapi gangguan menulis . Pertama biasakan tarik nafas panjang dan hempaskan pelan-pelan, pejamkan mata dan bisikkan dalam hati dalam dalam dan berulang-ulang. “ audzubillahiminasyaithonirrojiim ,  bebaskan aku dari belenggu ketidaknyamanan”. Pembiasaan atur nafas dapat dilihat dalam pembelajaran hipnoteaching dengan melatih nafas 13 kali dalam tiap menit akan memperbaiki kekuatan emosional  dan kenyamanan kerja organ tubuh . Sedangkan ucapan ucapan yang baik yang dihembuskan dalam tubuh akan memberikan pengaruh baik sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh. Rasa nyaman dan stabilnya emosi akan membantu kejernihan berpikir serta meningkatkan kemampuan konsentrasi dalam bekerja, termasuk kemampuan menulis.
            Niat dan  tujuan  merupakan modal utama motivasi menulis. Niat yang tak kan usang adalah mencari Ridho Yang Maha Punya Ide. Demikian juga tujuan untuh meraih Ridho Yang Maha  Memiliki Ilmu sangatlah menjadi inspirasi yang tak lekang walu hujan maupun panas menerpa. Niat merupakan jiwa yang dimunculkan sebelum menulis, saat menulis berlangsung dan dijaga setelah selesai  menulis. Bukankah amal itu sangat tergantung pada niatnya ? Dan  Yang Maha kuasa akan mencatat niat dan akan memberikan apa yang diniatkan. Niat inipun hanya diri dan Yang Maha Melihat yang mengetahuinya. Karena pernah dikisahkan tiga ruh mayat yang malaikat menduga mereka masuk syurga, ternyata malah masuk neraka. Tiga ruh mayat itu adalah ruh seorang ilmuwan , ruh seorang pejuang, dan ruh seorang dermawan. Malaikat dan manusia menyaksikan mereka adalah orang hebat, tetapi diri dan Yang Maha Esa menyaksikan bahwa yang mereka lakukan adalah sekedar mencai popularitas sesama manusia maka mereka hanya mendapat pujian dihadapan manusia. Sedangkan di hadapan Yang Maha Esa tidak pernah terbersik untuk mendapatkan RidhaNya. Karena Ridha Yang Maha Esa tidak mereka peroleh sedikitpun, mereka akhirnya memperoleh tempat yang sangat rendah di alam akhirnya yang kekal abadi.(Semoga kita dijauhkan dari yang seperti itu-Aamiin).
            Selain niat tentunya penulis memiliki target yag menjadi motivasi.   Ada sebuah motivasi yang indah juga dalam menulis yakni bagaimana mengubah tulisan menjadi tranferan. Dan bagaiman dengan menulis menjadi diri yang berkwalitas lahir maupun batin. Kedua hal ini tidak  akan bisa terwujud tanpa kesungguhan  dan rasa percaya diri yang tinggi serta benar benar menjadikan tulisannya bisa dinikmati oleh orang lain dengan layak. Mereka benar benar optimis akan keberhasilan mencapai target ini. Target jangka pendek, menengah maupun jangka panjang memang perlu dirumuskan. Misalnya semooga dengn Ridha Yang Maha Esa saya bisa menulis artikel dan diterbitkan ber-ISBN dalam waktu sebulan satu antologi artikel. Kemudia dalam tiga bula dapat menulis sebuah buku yang diterbitkan . Dalam satu semester dapat menulis buku yang lebih bagus dan lebih bermanfaat , dan seterusnya. Dan dalam jangka panjang bisa menjadi seorang penulis yang dahsyat yang berguna didunia dan di akhirat.
            Kemauan menulis perlu ditumbuhkan dan dipelihara. Kemauan ini diwujudkan secara nyata dengan menulis. Memulai sekarang ! bisa dengan Hp, dengan laptop atau dengan pensil dan kertas, tulis apa yang kita ketahui. Lanjutkan dan terus menulis. Besok kita baca ulang kita bisa merasakan makna tulisan diri sendiri. Faktor pendukung seperti banyak membaca , mencari pembmbing atau coach, serta sarana publikasi tulisan perlu juga dipelihara. Artinya beberapa hal yang perlu dimiliki oleh jiwa penulis adalah Niat yang lurus, berpikir jenih, mau memulai dan melanjutkan hingga selesai, komitment dengan tujuan, move on , mencari bahan dan dukungan, serta selalu bersyukur dengan hasil karyanya. Selain itu sarana prasarana pendukung harus diprioritaskan seperti alat tulis , bahan dan bacaan, waktu, tenaga dan beaya. Sebagaimana pesan seorang Guru kepada pencari ilmu hendaklah mengutamakan kesungguhan, kemampuan/ kecerdasan, waktu yang panjang, beaya/ kebutuhan, dekat dengan ahlinya dan selalu memohon pada Yang Maha Kuasa.
            Bagaimana kita  memulai menulis  ? Seorang penulis  lebih dahulu  memandang kemampuan dirinya dari pada memandang keinginan pembacanya. Sehingga saat menulis merasa lebih nyaman  mengungkapkan ide dan mempelajari kekurangan kekurangannya. Khususnya bagi penulis pemula, perlu memahami dan mempraktekkan beberapa langkah menulis. Menulis bisa dituangkan dalam status face book, dalam buku harian, dalam buku agenda, dalam koran, majalah, journal, buku ataupun lainnya.    Tetapi menulis yang bisa dinikmati oleh oleh orang lain memerlukan beberapa langkah menulis yang baik. (1) Banyak membaca tulisan  atau buku orang ternama. (2) Siapkan data penunjang jika diperlukan.(3) Menulis dengan memulai menyusun tema  dan pengembangan ide berupa judul, lead dan body dalam bentuk judul sub judul dan paragraf hingga selesai. (4) Menulislah hingga selesai sesuai rencana dalam bentuk artikel ilmih, artikel populer, karangan fiksi, laporan, buku ataupun lainnya.(5) Editlah tulisan tersebut baik ejaan, maupun penulisan serta isinya agar sesuai dengan  kaedah penulisan yang baik dan benar . Isi tulisan juga perlu ditinjau kembali agar tidak ada kesalahan informasi yang disampaikan. (5) Menyiapkan sarana publikasi tulisan . Langkah-langkah menulis tersebut tidaklah sulit bila sudah dicoba. Karena dengan mencoba akan menemukan masalah , kemudian mencari solusinya. Dan kebiasaan menulis tentunya memberikan pengalaman tersendiri untuk bisa menghasilkan tulisan yang lebik baik.
            Sarana publikasi tulisan dapat diperoleh dengan banak hal. Hari ini dunia maya terbentang luas dan mudah diakses. Cohtoh sederhana melalui Grup Guu Dahsyat Nusantara dapat menyusun Antologi artikel tiap bulan dengan ber-ISBN dan beaya sanat terjangkau. Pemasaran cukup baik yaitu para penulis dan teman teman GGDN yang cukup luas serta teman teman guru disekitar penulis. Dari bulan Mei 2017 sampai bulan juli 2017 sudah terbit beberapa judul buku dan tak lama lagi judul buku yang lainpun siap tebit dan beredar. Buku buku itu misalnya Guru Inspratif Dambaan Kita, Sinergi Dalam Pendidikan Karakter, Kreativitas dan Inovasi Guru Abad 21, Kreatif dan inovatif Demi Anak Bangsa. Secara perorang masing masing penulispun sedang berusaha keras untuk menyelesikan buku yang bisa terbit dengan ber-ISBN juga aktif menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Selain itu semakin lancar para penulis memasukkan tulisannya pada media masa seperti koran maupun journal sebagai media publikasi tulisan.
            Mempublikasikan tulisan tentunya harus mengikuti aturan media publikasinya. Tema maupun bentuk tulisan pada media massa baik berupa ofline maupun online biasanya memiliki kreteria tertentu. Dalam hal ini penulis bisa mencari informasi lebih dahulu sebelum mengirim tulisan agar tepat publikasinya. Tulisan yang berkwalitas dan dipublikasikan oleh media tertentu biasanya mendapatkan penilaian dari pembaca. Untuk itu penulis harus siap juga dengan adanya saran atau kritikan ataupun penilaian dari pembaca baik yang beridentitas maupun tidak beridentitas.  Saran dan perbaikan terhadap  tulisan kita akan membuat kita lebih semangat dan dapat membuat kita menghasilkan tulisan yang lebih baik yang bisa diterbitkan dan memberi kemanfaatan .
            Contoh tulisan sederhana bisa dilihat dalam bloggurudahsyatnew seperti senyummu bahagiaku, mencoba untuk bisa dan sebagainya. Artikel yang sudah dibukukan  dalam antologi artikel buku seperti menepis sampah, Pendidikan karakter dalam matematika dan sebagainya. Tulisan tulisan ini ternyata menjadi motivasi untuk terus menulis guna  menjadikan tulisan selanjutnya lebih baik dan lebih bermakna. Oleh karena itu biasakan menulis setiap hari walau satu halaman dalam lembaran yang terpelihara mulai sekarang. Usia dan kesibukan bukanlah penghalang untuk memulai dan untuk berbuat menuju tercapainya harapan yang diimpikan.